PENGARUH KNOWLEDGE SHARING ENABLERS TERHADAP KEMAMPUAN MENINGKATKAN KINERJA PERUSAHAAN (Studi Kasus : Balai Pendidikan dan Pelatihan Perikanan)

Pengetahuan merupakan aset berharga bagi perusahaan untuk dapat bertahan dalam situasi persaingan yang semakin kompetitif. Dalam mekanisme peningkatan kinerja perusahaan, manajemen pengetahuan (knowledge management) berperan sebagai metode peningkatan produktifitas perusahaan melalui proses pengelolaan aset pengetahuan dalam perusahaan. Di mana kesuksesan suatu perusahaan dalam meningkatkan kinerja sangat dipengaruhi oleh proses knowledge sharing antarpegawai. Knowledge sharing merupakan kajian dalam knowledge management yang memberikan kesempatan bagi perusahaan untuk dapat menciptakan perusahaan dengan keunggulan bersaing yang kompetitif melalui kemampuan untuk meningkatkan kinerja perusahaan dengan mengoptimalkan proses pengelolaan pengetahuan di dalam perusahaan. Berdasarkan hasil dari proses studi lapangan yang dilakukan, dapat diketahui bahwa proses knowledge sharing antarpegawai di Balai Pendidikan dan Pelatihan Perikanan (BPPP) lebih banyak terjadi karena motivasi internal pegawai. Namun, secara umum proses knowledge sharing dalam suatu perusahaan dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu faktor individu, faktor organisasi, dan faktor teknologi, yang dikelompokkan dalam konsep knowledge sharing enablers.
Survei terhadap 106 pegawai BPPP dilakukan untuk mengetahui pengaruh antara knowledge sharing enablers terhadap proses knowledge sharing dan kemampuan meningkatkan kinerja perusahaan. Adapun metode pengolahan data yang digunakan untuk mengkaji model pengukuran dan hipotesis penelitian adalah SEM.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa satu dimensi dalam faktor individu (enjoyment in helping others) memberikan pengaruh yang signifikan terhadap proses knowledge sharing. Selain itu, hasil dari penelitian ini juga mengindikasikan adanya pengaruh yang signifikan antara proses knowledge sharing terhadap kemampuan perusahaan dalam meningkatkan kinerja.
Penelitian selanjutnya dapat menambahkan dimensi lain dalam konsep knowledge sharing enablers yang dianggap berpegaruh terhadap proses knowledge sharing sehingga dapat diidentifikasi faktor-faktor lain yang memiliki pengaruh signifikan terhadap proses knowledge sharing.

sumber : http://www.ittelkom.ac.id/library/index.php?option=com_repository&Itemid=34&task=detail&nim=112050086

This entry was posted in Kasus. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *